Apa yang sering dilakukan seorang ibu di malam hari ketika anak-anak sudah lelap? Memandangi mereka sambil mengingat kejadian seharian tadi dan menyesali bentakan yang terlanjur meluncur dari bibir ini. Sejak jadi ibu aku sadar bahwa mengasuh anak sungguh hal yang sangat mengura mental, psikis dan fisik. Antara ego dan keinginan pribadi yang harus dihadapkan pada kebutuhan anak-anak.
Kita maunya istirahat sejenak setelah semalaman begadang anak rewel, faktanya sesiangan anak masih aja rewel. Kita butuh waktu untuk sekedar mandi atau makan, faktanya anak tak mau lepas dari gendongan.
Dulu ketika si Sulung masih balita, aku adalah ibu yang sangat sulit mengendalikan diri. Mudah menangis, marah dan membentak. Ketika mainan berantakan, kelelahan anak sakit, belum sempat makan sampai siang kalau tiba-tiba dia makannya susah sekali. Aku bisa sangat marah. Seperti ada sesuatu yang sangat besar dan buruk yang hendak melesat keluar dari diriku. Sesuatu itu bisa saja menyakiti siapapun yang ada di dekatku.
Seiring berjalannya waktu aku mulai menyadari bahwa hal tersebut tidak dapat dibiarkan. Seorang ibu harus selesai dengan dirinya dahulu agar ia dapat mengasuh dan mendidik anaknya dengan baik.
Sampai hari ini saya terus belajar mengelola amarah agar tidak melukai batin anak-anak. Jika jengkel hendak marah, saya mencoba banyak istighfar. Menjauh sebentar dari anak agar lebih bisa mengendalikan diri. Lalu tarik nafas...
Inhale...exhale...inhale...exhale
Sambil berbisik dalam hati:
You can defeat the devil inside yourself!!!
Salam sayang
Coretan Rizka
Komentar
Posting Komentar
Komentar yang baik-baik, karena tulisanmu adalah cerminan dirimu
(Saya berhak menghapus komentar jahat, berbau SARA dan pornografi)