Langsung ke konten utama

Defeat The Devil Inside Me


Apa yang sering dilakukan seorang ibu di malam hari ketika anak-anak sudah lelap? Memandangi mereka sambil mengingat kejadian seharian tadi dan menyesali bentakan yang terlanjur meluncur dari bibir ini. Sejak jadi ibu aku sadar bahwa mengasuh anak sungguh hal yang sangat mengura mental, psikis dan fisik. Antara ego dan keinginan pribadi yang harus dihadapkan pada kebutuhan anak-anak.

Kita maunya istirahat sejenak setelah semalaman begadang anak rewel, faktanya sesiangan anak masih aja rewel. Kita butuh waktu untuk sekedar mandi atau makan, faktanya anak tak mau lepas dari gendongan.

Dulu ketika si Sulung masih balita, aku adalah ibu yang sangat sulit mengendalikan diri. Mudah menangis, marah dan membentak. Ketika mainan berantakan, kelelahan anak sakit, belum sempat makan sampai siang kalau tiba-tiba dia makannya susah sekali. Aku bisa sangat marah. Seperti ada sesuatu yang sangat besar dan buruk yang hendak melesat keluar dari diriku. Sesuatu itu bisa saja menyakiti siapapun yang ada di dekatku. 

Seiring berjalannya waktu aku mulai menyadari bahwa hal tersebut tidak dapat dibiarkan. Seorang ibu harus selesai dengan dirinya dahulu agar ia dapat mengasuh dan mendidik anaknya dengan baik. 

Sampai hari ini saya terus belajar mengelola amarah agar tidak melukai batin anak-anak. Jika jengkel hendak marah, saya mencoba banyak istighfar. Menjauh sebentar dari anak agar lebih bisa mengendalikan diri. Lalu tarik nafas...
Inhale...exhale...inhale...exhale
Sambil berbisik dalam hati:
You can defeat the devil inside yourself!!!

Salam sayang
Coretan Rizka


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bayangan dalam Cermin

Kulihat sesosok yang darinya tak ada yang lebih besar Selain nafsu dan serakahnya Kulihat sesosok yang darinya tak ada yang lebih miskin Selain ilmunya Kulihat sesosok yang darinya tak ada yang lebih tinggi Selain kesombongannya Kulihat sesosok yang darinya tak ada yang lebih ciut Selain nyalinya untuk bangkit Kulihat sesosok yang darinya tak ada yang lebih kuat Selain penjara pikiran akan masa lalu yang melemahkannya Kulihat sosok itu memandangku nanar saat diri ini bercermin *Rizka* 1 Ramadhan 6 Mei 2019  

MENJEMPUT HIDAYAH

  Ini lagi ngomongin diri sendiri Saya pernah merasakan Yaa Allah buka Alquran berat banget. Punya anak satu pernah gabung di grup One Day One Juz (ODOJ). Awal-awal baca lancar sekali dan laporan sehari baca satu juz. Lama-lama imanku kayak roller coaster lagi turun tebing. Akhirnya off ODOJ (jangan ditiru yaaa) Lalu merasa butuh gabung di komunitas yang mendorong baca Alquran. Akhirnya gabung lagi...tapi yang ODALF alias only a half juz a day . Ceritanya masih sama, awal-awal manis banget laporan selalu on time , lama kelamaan ngos-ngosan lagi. Alasan pembenaranku waktu itu karena ada bayi. Si bungsu baru lahir. Mbak Admin ODALFnya baik banget (atau mungkin dia tahu kapasitasku?). Aku ditawari turun kelas. Masuk di grup One Day One Ayat. Alhamdulilah masih bertahan di situ. Dari sini aku memaknai bahwa ibadah itu kudu dipaksa. Kudu ngoyo. Hidayahnya dijemput, bukan diem bae. Bisa dengan gabung di grup-grup yang saling menyemangati. Salam Sayang Coretan Rizka

SEMUA BAIK-BAIK SAJA, KAMU SUDAH MELAKUKAN YANG TERBAIK

PERTANYAAN TEMATIK KELAS TIGA SD Si Sulung seperti biasa selama belajar di rumah saja karena pandemi ini selalu ada jadwal rutin berantem (Ehhh hahaha) belajar sama mamanya. Suatu hari saat menjawab buku tematik, ada satu pertanyaan yang sedikit menggelitik. Apa sikap kita jika ada teman yang bersikap tidak mau bersyukur pada diri sendiri? Jawaban si Sulung adalah menasihatinya yaa Mah, agar selalu bersikap baik dan penuh syukur. Berhubung diriku menyesuaikan jawaban dengan pemahaman si Sulung, maka kuiyakan saja jawabannya. padahal dalam hatiku justru menolak jawaban tersebut.  Ada banyak hal yang menyebabkan seseorang bersikap tidak bersyukur. Pertama bisa jadi orang tersebut adalah kategori orang yang memang tidak pernah bersyukur akan banyak hal dan kedua dia sedang tertimpa musibah yang menyebabkannya berpikir serba pesimis dan tidak percaya diri terhadap dirinya. Apabila kondisinya adalah yang kedua, tentu menasihati bukanlah hal tepat. Kelak Si Sulung akan berada pada usia s...