Langsung ke konten utama

CINDERELLA DAN PETER PAN SYNDROM (PART2)

Mari kita perhatikan sekeliling kita. Seberapa banyak pasangan suami istri, namun suaminya sangat manja dan tidak termotivasi untuk mencari nafkah bagi keluarganya dan di sisi lain ia asyik dengan kegiatan rekreasinya. Main game atau hang out dengan kawan-kawannya. Ia bahkan akan lekas emosi jika istri tidak bisa memenuhi keinginannya.

Adapulasi istri yang manja dan sangat tergantung dengan suaminya. Segala keinginannya harus terwujud dan tidak bisa menghadapi ketika rumah tangga berada dalam keadaan sulit, sehingga mudah baginya untuk meminta cerai.

Peter Pan Syndrom dan Cinderella Complex ini memiliki ciri-ciri yang sangat sulit dibedakan apakah ini karakter atau karena sindrom yang diderita. Berikut ciri-cirinya (https://www.idntimes.com)

Ciri-ciri Peter Pan syndrom:
👉Pemarah
👉Sulit berkomitmen
👉Tidak bisa menerima kritikan
👉Takut kesepian dan harus berada di tengah banyak orang

Ciri-ciri Cinderella Complex:
👉Selalu bergantung dalam hal sekecil apapun
👉Memiliki rasa percaya diri yang rendah
👉Manja
👉Mencari pria yang bisa memberinya segalanya, jika tidak maka "Cinderella" akan pergi

Pada postingan sebelumnya, saya menyebutkan bahwa munculnya sindrom ini karena kesalahan dalam pengasuhan. Saya baru membaca bahwa kunci kesuksesan anak selain harus memiliki kecerdasan atau intelegent quotion (IQ) tinggi, emosional baik, spiritual dan sosial yang baik ada satu hal amat penting yang harus dimiliki anak yaitu Adversity Quotient (AD). 

AD adalah semacam kemampuan anak untuk menghadapi penderitaan dalam hidupnya, tabah dalam menerima kenyataan dan mampu menyelesaikan masalah (https://mommiesdaily.com). AD juga akan menjadi filter terbaik bagi anak agar ia tidak terjerumus ke dalam kehidupan yang menyimpang. 

Waaah serem juga bayanginnya dampak dari kesalahan pola asuh. Nggak kebayang jika anak-anak gadis kita kelak menikah dengan pria Peter Pan. Sang suami sepenuhnya tergantung pada anak gadis kesayangan kita, emosional dan tidak peduli dengan orang lain. Sebaliknya bagaimana jika anak laki-laki kita kelak menikah dengan wanita Cinderella. Kerjaannya di rumah hanya dandan, tidak mau sengsara merawat anak-anak. Semangat berbenah diri mengubah pola asuh kita yang masih salah.

Salam Sayang Mama Citta-Prabu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bayangan dalam Cermin

Kulihat sesosok yang darinya tak ada yang lebih besar Selain nafsu dan serakahnya Kulihat sesosok yang darinya tak ada yang lebih miskin Selain ilmunya Kulihat sesosok yang darinya tak ada yang lebih tinggi Selain kesombongannya Kulihat sesosok yang darinya tak ada yang lebih ciut Selain nyalinya untuk bangkit Kulihat sesosok yang darinya tak ada yang lebih kuat Selain penjara pikiran akan masa lalu yang melemahkannya Kulihat sosok itu memandangku nanar saat diri ini bercermin *Rizka* 1 Ramadhan 6 Mei 2019  

MENJEMPUT HIDAYAH

  Ini lagi ngomongin diri sendiri Saya pernah merasakan Yaa Allah buka Alquran berat banget. Punya anak satu pernah gabung di grup One Day One Juz (ODOJ). Awal-awal baca lancar sekali dan laporan sehari baca satu juz. Lama-lama imanku kayak roller coaster lagi turun tebing. Akhirnya off ODOJ (jangan ditiru yaaa) Lalu merasa butuh gabung di komunitas yang mendorong baca Alquran. Akhirnya gabung lagi...tapi yang ODALF alias only a half juz a day . Ceritanya masih sama, awal-awal manis banget laporan selalu on time , lama kelamaan ngos-ngosan lagi. Alasan pembenaranku waktu itu karena ada bayi. Si bungsu baru lahir. Mbak Admin ODALFnya baik banget (atau mungkin dia tahu kapasitasku?). Aku ditawari turun kelas. Masuk di grup One Day One Ayat. Alhamdulilah masih bertahan di situ. Dari sini aku memaknai bahwa ibadah itu kudu dipaksa. Kudu ngoyo. Hidayahnya dijemput, bukan diem bae. Bisa dengan gabung di grup-grup yang saling menyemangati. Salam Sayang Coretan Rizka

SEMUA BAIK-BAIK SAJA, KAMU SUDAH MELAKUKAN YANG TERBAIK

PERTANYAAN TEMATIK KELAS TIGA SD Si Sulung seperti biasa selama belajar di rumah saja karena pandemi ini selalu ada jadwal rutin berantem (Ehhh hahaha) belajar sama mamanya. Suatu hari saat menjawab buku tematik, ada satu pertanyaan yang sedikit menggelitik. Apa sikap kita jika ada teman yang bersikap tidak mau bersyukur pada diri sendiri? Jawaban si Sulung adalah menasihatinya yaa Mah, agar selalu bersikap baik dan penuh syukur. Berhubung diriku menyesuaikan jawaban dengan pemahaman si Sulung, maka kuiyakan saja jawabannya. padahal dalam hatiku justru menolak jawaban tersebut.  Ada banyak hal yang menyebabkan seseorang bersikap tidak bersyukur. Pertama bisa jadi orang tersebut adalah kategori orang yang memang tidak pernah bersyukur akan banyak hal dan kedua dia sedang tertimpa musibah yang menyebabkannya berpikir serba pesimis dan tidak percaya diri terhadap dirinya. Apabila kondisinya adalah yang kedua, tentu menasihati bukanlah hal tepat. Kelak Si Sulung akan berada pada usia s...