Jauh di dalam samudera yang luas dan dalam hiduplah seekor paus jantan tak biasa. Ia adalah ciptaan Tuhan paling kesepian. Ditemukan secara tidak sengaja oleh peneliti paus pada tahun 1989. Sebuah suara tak biasa terdengar dari seekor paus yang terdengar lebih tinggi dari paus kebanyakan. Paus jantan ini memiliki frekuensi suara 52 herts, ketika kawannya berkomunikasi dengan frekuensi suara 12-40 herts. Paus jantan ini kemudian diberi nama Whale 52. Whale 52 dianggap bisu oleh kawanannya karena frekuensi suaranya di luar jangkauan pendengaran mereka.
Whale 52 ditemukan sedang berenang di kedalaman samudera Pasifik sendirian sambil terus mengeluarkan nyanyian khasnya berulang-ulang sebagai tanda untuk mencari pasangannya di musim kawin kala itu. Paus biasanya selalu berenang secara berkelompok bersama dengan lima hingga enam ekor paus lainnya. Namun Whale 52 ditemukan berenang sendirian. Ia Paus soliter pertama di dunia yang ditemukan oleh peneliti.
Whale 52 berenang menjelajahi samudera yang gelap dengan harapan besar bisa menemukan paus yang mampu memahami nyanyiannya. Whale 52 telah melewatkan puluhan kali musim kawin tanpa pasangan. Nyanyian paus jantan malang ini tak mampu didengar oleh paus betina lain.
Whale 52 masih terus berenang. Ia menjelajah lautan yang gelap sendirian sambil terus mengeluarkan nyanyian pausnya. Peneliti terakhir mengidentifikasi sebuah suara paus pada tahun 2014 dan kuat dugaan masih berasal dari paus yang sama yang selalu berenang sendirian sejak pertama kali suaranya terdeteksi di tahun 1989, yaitu Whale 52. Nyanyiannya terasa seperti rintihan pilu yang menggema di luasnya lautan.
"Ibu lautan ini terlalu luas dan dalam untuk kuarungi seorang diri"
"Aku Bernyanyi tanpa satupun yang membalas"
"Panggilanku selalu tanpa jawaban"
"Bahkan ketika nyanyianku berganti tangisan, tak ada satupun yang tahu"
"Bahkan ketika aku ingin mengucapkan rasa cinta tak ada yang mengerti"
"Selamanya berenang sendirian"
Jadi, jika tulisan ini adalah tentang seekor paus paling kesepian, lalu apakah makna kesepian bagi manusia? Bukankah manusia sudah mengalami kesepian sejak awal penciptaannya? Manusia sendirian di alam rahim hingga kelak di alam kubur dan di hari pertanggungjawaban.
Kita juga sendirian dengan sudut pandang kita memahami dan melihat sekeliling kita. Tidak ada satupun manusia yang memiliki sudut pandang sama persis dengan caraku melihat dunia. Tidak ada satupun orang yang akan mampu memahami sepenuhnya diriku. Kita selalu sendirian dengan prinsip yang kita pegang. Selalu sendirian mengupayakan mimpi kita dan bukannya tergantung pada lainnya. Bukankah orang lain juga punya mimpinya sendiri yang ingin diwujudkan? Aku teringat pada sebuah nasihat, bahwa sesungguhnya entah sebagai manusia atau binatang, kita ini terlahir sendirian dan akan mati dalam keadaan sendirian. Whale 52 telah memberikan banyak pelajaran padaku.
Kita selalu bisa belajar dari lingkungan sekitar ya. dari binatang pun ada pelajaran yg bisa kita ambil.
BalasHapusTernyata alam memberikan banyak pelajaran buat kita tentang arti kesendirian, trims mbk
BalasHapusKisah yang singkat tapi sangat bermakna. Setiap makhluk punya sisi penyendirinya masing-masing. Baik buruknya dampak kesendirian itu, kita yang atur sendiri.
BalasHapusRasanya ikut ngilu membayangkan kesepian yang dirasakan si ikan
BalasHapusPenuh makna
BalasHapusSetiap rangkaian katanya bikin pengen lanjut baca terus. Huhuhu.
BalasHapusEndingnya bikin tambah haru...
Benar kak, sejatinya kita memang "sendirian" di dunia ini, karena memang betul ngga ada orang yang benar-benar sepaham dengan pemikiran kita. Dengan pasangan pun kita hanya bisa "saling" bukan berarti "sama" dalam hal apapun. Makasih banyak kak, atas tulisan yang begitu mendalam ini, dari binatang pun kita bisa belajar.
BalasHapusRelevan sekali, kak. Bahwa sejatinya hidup kita adalah sendiri.
BalasHapusBtw baru tahu tentang dunia paus dan frekuensi suaranya.
Semangat kak
Keren banget, benang merah antara paus sama manusia bikin aku mikir juga. Selama ini emang sebenarnya manusia sendirian juga ya. Tapi emang kita butuh kesendirian agar bisa lebih mengenal diri sendiri sih kalau menuruku
BalasHapusma syaa Allah, saat membaca ini tetiba terlintas tentang tragedi naggala
BalasHapusSemdiri juga sebuah pilihan, hak pribadi setiap orang..🙏🏻
BalasHapusTerbayang samudra yang begitu luas dan gelap harus diarungi seorang diri dalam kurun waktu yang panjang. 🥺
BalasHapusAwalnya saya mengira ini Whale 52 tak ubahnya review dari sebuah buku. Saya kagum dengan cara mba menyampaikan cerita tentang mamalia raksasa tersebut. Namun pada ujungnya saya semakin terkagum dengan plot twist yg mba sampaikan tentang analogi perjalanan Whale 52 dimana sejatinya tak ubahnya sama dengan manusia yang pada hakikatnya terlahir sendiri, lantas pun akan pergi meninggalkan dunia ini dalam keadaan sendiri. Sebuah reminder yg indah bagi para readers.
BalasHapusTerimakasih mba Yuyung ❤
Paus yang besar
BalasHapusBanyak hikmah dari setiap ciptaan Allah ya Mba, semoga kita bisa memhami dan mengambilnya serta mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan.
BalasHapusjadi ingat cerita di film happy
BalasHapusfeet. makasii mba, maknanya dalam banget 🥺
keren sekali tulisannya mb, mengangkat tema sendiri dengan cerita paus 52.
BalasHapusInspirasi Yang Keren...
BalasHapusApakah ini kisah nyata, kak? Ada paus Yang dianggap bisu?
based on true story kak
HapusMemberikan inspirasi tulisan ini. Terima kasih.
BalasHapusBagus sekali Mba ceritanya. Terkadang memang nggak ada yang mengerti padahal kita sudah berbicara, mengungkapkan isi hati, bahkan berteriak pun.
BalasHapusKarena yang mengerti diri kita hanya kita sendiri.
Kalau kita lagi merasa sepi sendiri, sesungguhnya kita sedang menyadari bahwa hakikatnya kita sendiri
BalasHapusPada akhirnya kita akan kembali sendiri, sebagaimana kita dilahirkan. Masya Alloh
BalasHapusMasya Allah mba tulisannya singkat tapi ngena banget. Tulisannya juga ngalir enak di baca
BalasHapusBener ya ternyata kita memang selalu sendiri karena yang memahami kita hanya kita, dan Tuhannya