Hampir setiap hari saya berhadapan dengan kasus menghilangnya pensi dan penghapus serta alat tulis kecil-kecil milik si Sulung. Sekali beli pensil satu dusin dan dalam seminggu bisa habis.
Makin ditanya biasanya jawaban si Sulung akan makin belibet. Muter-muter jawabannya yang nyalahi kawannya dan berakhir dengan marah.
Akhirnya saya mencoba trial adn error cara berkomunikasi dengan si Sulung. Kalau tanya "kenapa" untuk hal yang sudah terjadi, maka si bocah akan semakin membuat-buat alasan. Katanya pensilnya direbut temannya, jatuh di halamanlah atau ketinggalan di laci meja.
Baik kalau begitu mari kita coba dengan pertanyaan yang diawali dengan "apa".
"Okay kalau pensil ilang-ilang terus gini, apa yang bisa kakak lakukan besok supaya pensilnya nggak ilang lagi?"
Dia dengan semangat menjawab,"Pensilku dikasih nama Ma!"
Baik akhirnya saya dan si Sulung sepakat dengan solusi tersebut. Masing-masing pensil kuberi nama dan kelas.
Lalu saya bertanya lagi,"Lalu ada cara lain lagi nggak Kak?"
Dia menjawab lagi,"Kalau lagi pelajaran dan butuh pensil, yang dikeluarkan satu pensil aja Ma."
"Baik kita coba yaa...Semoga nanti aman pensilnya."
Salam sayang dari Mama Citta-Prabu (yang dulu jaman sekolah pensilnya ampe pendek banget dan disambung wkwkwk)
Komentar
Posting Komentar
Komentar yang baik-baik, karena tulisanmu adalah cerminan dirimu
(Saya berhak menghapus komentar jahat, berbau SARA dan pornografi)