Judul Buku: Siapa yang Datang ke Pemakamanku saat Aku Mati Nanti
Penulis: Kim Sang-Hyun
Penerbit: Haru Media Sejahtera Ponorogo Jawa Timur
Tebal: 168 hlm
Tahun terbit: Oktober 2020
Kematian yang terjadi pada seseorang adalah sebuah tragedi, tetapi kematian yang terjadi pada sekelompok besar manusia di suatu wilayah adalah statistik.
Apakah kita sudah menjalankan peran kita dalam hidup ini dengan baik hingga ada yang mau datang ke pemakamanku kelak?
Itulah pesan utama yang ingin disampaikan Kim Sang-Hyun melalui buku ini.
Buku ini seperti sosok yang datang untuk membantu proses self healing kita. Entah bagaimana sepanjang membaca buku ini seperti kita sedang dipuk-puk oleh sahabat karib dan kemudian saling berbagi cerita yang menguatkan satu sama lain.
Ada satu bab yang menceritakan kisah author dengan ibunya yang selalu menolak ketika akan dibelikan AC.
Suatu ketika saat menjalani wajib militer, suhu udara sangat panas hingga punggung Kim Sang-Hyun terasa terbakar. Kim Sang-Hyun langsung teringat ibunya yang tersiksa kepanasan di rumah. Ibu dan ayahnya bahkan sering mengungsi di mobil berjam-jam sambil menyalakan AC. Kim Sang-Hyun menangis meratapi kealpaannya sebagai anak.
Saat itu juga ia langsung membelikan AC untuk ibunya dan menangis saat ibunya mengirim pesan untuknya "Berkat anakku, ibu jadi bisa menikmati kesejukan di musim panas. Terimakasih."
Tulisan "Berkat anakku" dan "sejuk" selalu membuat Kim Sang-Hyun terharu setiap musim panas tiba. Bahkan wallpaper telepon genggam ibunya sepanjang musim panas adalah pendingin udara. Itulah arti kehadiran Kim Sang-Hyun bagi ibunya.
Ada dua kutipan favorit di buku ini
Pertama "...kita harus mempelajari banyak hal; cara memperlakukan diri sendiri dengan nyaman sambil berjalan bersama hubungan yang kita jalin dengan orang lain..."
Kedua "Terimakasih telah tumbuh tanpa banyak mengeluh"
Komentar
Posting Komentar
Komentar yang baik-baik, karena tulisanmu adalah cerminan dirimu
(Saya berhak menghapus komentar jahat, berbau SARA dan pornografi)