Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Loneliest Whale 52

Jauh di dalam samudera yang luas dan dalam hiduplah seekor paus jantan tak biasa. Ia adalah ciptaan Tuhan paling kesepian. Ditemukan secara tidak sengaja oleh peneliti paus pada tahun 1989. Sebuah suara tak biasa terdengar dari seekor paus yang terdengar lebih tinggi dari paus kebanyakan. Paus jantan ini memiliki frekuensi suara 52 herts, ketika kawannya berkomunikasi dengan frekuensi suara 12-40 herts. Paus jantan ini kemudian diberi nama Whale 52. Whale 52 dianggap bisu oleh kawanannya karena frekuensi suaranya di luar jangkauan pendengaran mereka. Whale 52 ditemukan sedang berenang di kedalaman samudera Pasifik sendirian sambil terus mengeluarkan nyanyian khasnya berulang-ulang sebagai tanda untuk mencari pasangannya di musim kawin kala itu. Paus biasanya selalu berenang secara berkelompok bersama dengan lima hingga enam ekor paus lainnya. Namun Whale 52 ditemukan berenang sendirian. Ia Paus soliter pertama di dunia yang ditemukan oleh peneliti.  Whale 52 berenang menjelajahi sa...

Tiga Monyet Bijak

Sore hari lalu lintas padat dipenuhi oleh para pekerja yang pulang di jam yang bersamaan. Aku termasuk salah satu orang yang berada dalam keruwetan lalu lintas di jalan paling macet di kota ini. Aku sibuk memperhatikan kendaraan bermotor yang bergantian menyerobot jalan di sebelah kanan dan kiri mobil yang tengah kunaiki. Temanku yang berada di kemudi tampak pasrah dengan kemacetan yang terjadi.  Tiba-tiba beberapa meter di depan kami terdengar suara benturan keras, dua kendaraan motor bertabrakan. Suara teriakan dan makian saling bersahutan. Temanku membuka sedikit kaca jendela mobil.  “Tadi pagi di bandara juga terjadi hal seperti ini,” ucap temanku sambil pandangannya menerawang ke depan berharap ada sedikit pergerakan kendaraan. “Tiba-tiba ada suami yang mengamuk hebat ke istrinya. Betul-betul mengamuk hebat dan mencekik istrinya di depan banyak orang,” lanjutnya. Aku tercengang hampir tidak percaya dengan ceritanya. “Tahu penyebabnya?” tanya temanku. Kugelengkan kepalaku....

Reviu Novel: Ridhoku tidak Gratis Sayang (RTGS)

  Judul: Ridhoku Tidak Gratis Sayang Penulis: Diansya Aura Penerbit: CV. Biru Magenta Media Tahun Terbit: 2019 Halaman: 276 hlm Genre: Fiksi 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹 Novel ini menggambarkan kuatnya Patriarki dalam sebuah Rumah Tangga yang dijalani Vania dan Fikri Fikri lahir dalam keluarga yang mengagungkan posisi laki- laki. Sejak kecil Fikri tumbuh dalam keluarga yang menempatkan laki- laki harus ditaati wanita, jika suami tak punya penghasilan maka istri harus menerima dan membantu cari nafkah, apapun kata laki- laki, maka wanita dalam anggota keluarga harus taat. Penanaman dalam keluarga Fikri yang salah ini menciptakan Fikri sebagai suami yang payah sekali di mata Vania. Ada harga teramat mahal yang harus dibayar Vania agar mendapat "ridho" Fikri, suaminya. Seluruh omongan yang keluar dari mulut Fikri adalah titah bagi Vania. Kemalasan Fikri bekerja dijadikan alasan Fikri untuk menekan Vania agar mau membantunya dalam mencari nafkah. Jika semua tak dituruti maka Vania selalu...

Reviu Novel: Elena

  Judul Novel: Elena Penulis: Ellya Ningsih Penerbit: KataDepan Tahun Terbit:2018 Halaman: viii+288 Genre: Fiksi Islami Menceritakan perjalanan kehidupan seorang wanita bernama Elena. Elena adalah buah didikan orang tua muslim namun minim pendidikan agama yang sangat ambisius dan meletakkan ambisi mereka pada anaknya. Elena. Tuhan menakdirkan Elena bertemu Eugene. Pria keturunan Prancis berkebangsaan Kanada. Hubungan mereka makin dekat saat orang tua Elena menentang habis- habisan. Elena paham, dia dan Eugene memiliki jarak yang tak kan sanggup tertempuh. Tuhan mereka berbeda. Aah bukan, Eugene tak percaya Tuhan. Ibnu, pria pilihan orang tuanya. Ilmu agamanya tinggi, sabar dan tenang. Ibnu mampu menerima Elena yang belum siap dengannya. Dasar Elena sudah tertutup cinta Eugene, hatinya keras tak mampu melihat kebaikan Ibnu barang setitik.  Eugene kerapkali datang ke Indonesia dan menemui Elena. Elena tak kuasa menolak. Elena tahu, dia harus memilih antara cinta Ibnu yang tenang...

Andai Orang-orang Menyebalkan Menghilang

Pada suatu pagi yang sibuk aku sedang terburu-buru belanja di pasar. Posisiku sudah tepat di belakang pembeli yang sedang dilayani dan setelah itu adalah giliranku. Tiba-tiba seorang ibu menerobos antrianku tanpa merasa bersalah. Ia menyenggol tubuhku dengan keras dan berdiri di tepat di depan penjual yang sedikit bingung. Tubuhku menjadi sangat panas menahan amarah. Di tempat dan waktu yang berbeda di dalam sebuah bus umum yang sangat penuh sesak dan padat penumpang berjalan ugal-ugalan dari kota tempat tinggalku menuju kota lain tempatku kuliah yang berjarak dua jam. Supir bus yang sepanjang berkendara tak pernah berhenti dengan telepon genggamnya. Hal ini membuatku sangat mengkhawatirkan keselamatanku. Siang yang terik dan keringat membasahi punggungku yang sangat kepanasan karena jaket yang tak mungkin kulepas saking padatnya penumpang yang berjubel. Belum cukup siksaan itu tiba-tiba udara terasa sesak karena asap rokok yang berasal dari kursi di belakangku. Seorang penumpang laki-...

Reviu Novel: Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982

Judul buku : Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982  Penulis         : Cho Nam-joo Penerbit      : PT. Gramedia Cetakan ketujuh Desember 2020 Kim Ji-Yeong bisa jadi adalah kita. Seorang wanita yang lahir tahun 1982 sesuai dengan judulnya. Ia adalah gadis yang tekun. Lulus kuliah tepat waktu dan langsung diterima kerja karena etos kerjanya. Selama bersekolah Kim Ji-Yeong dan banyak siswi lainnya mengalami perbedaan perlakuan antara siswa laki-laki karena budaya patriarki yang diyakini masyarakat sekitar. Bahkan ketika di tempat kerja banyak perlakuan berbeda yang dialami Kim Ji-Yeong antara karyawan laki-laki dan perempuan. Karyawan perempuan yang dianggap "good looking" sering ditempatkan di garda terdepan pada saat melakukan lobi dengan klien sebagai bagian dari "service" perusahaan. Selain itu Kim Ji-yeong dan banyak karyawan perempuan lainnya yang dinilai cerdas dan kinerjanya sangat mumpuni merasa kesulitan mengejar karir dengan karyawan laki-laki...

Benda Hidup dan Benda Mati di Sekitarku

Di sekitarku ada benda hidup dan benda mati. Anak-anakku adalah benda hidup yang memiliki akal, pikiran dan perasaan. Piring kotor tidak akan marah jika tidak segera kucuci, baju-baju tidak akan protes jika tidak segera kusetrika, karir adalah yang terbengkalai tidak akan sakit hati dan marah pada kita. Mereka semua hanya benda mati yang tidak akan terluka. Tidak apa-apa jika saat ini waktuku disibukkan dengan anak-anakku. Aku jangan sampai melukai mereka. Anak-anakku sedang di usia yang sangat membutuhkan kehadiranku.  Suatu ketika anak-anakku akan memiliki kehidupannya sendiri. Mereka akan mengejar pendidikannya, mengejar karir dan berkeluarga. Suatu saat rumah ini akan sepi. Hanya sebentar saja waktu yang kulalui saat ini. Suatu saat mereka akan pergi meninggalkan rumah ini. Suatu saat aku akan berada di masa ketika teriakan mereka sepanjang hari adalah hal yang kurindukan. Aku akan merindukan masa-masa sibuk membuatkan makanan untuk mereka. Aku akan merindukan masa ketik...

Jika Adam dan Hawa Memilih Childfree

  Baru-baru ini banyak yang membahas tentang childfree dalam pernikahan setelah seorang wanita yang memiliki pengaruh cukup kuat di sosial media menyuarakannya. Childfree merupakan keputusan untuk tidak memiliki anak dalam pernikahan. Childfree dianggap sebagai kebebasan asasi manusia. Bahasan tentang childfree ini mengingatkanku dengan obrolanku bersama ayah melalui telepon beberapa waktu yang lalu yang tiba-tiba ingin menanam buah salak. Ayah sedang ditugaskan di propinsi terdekat dengan tempat tinggalnya saat ini. Di sekitar lingkungannya banyak sekali tumbuh buah salak yang manis. Aku mencoba menolak permintaan ayah. Rumah ayah meski memiliki lahan cukup luas, namun lahan tersebut bersebelahan dengan rumah tetangga. Tidak terbayang jika tiba-tiba sepanjang tembok lahan kami tumbuh tanaman salak yang besar-besar. “Menanam salak tidak bisa hanya satu ayah, tapi harus ada beberapa untuk memastikan kita menanam salak berpasangan salak jantan dan betina agar mereka berbuah. Lahan di...

My Write is one of Legacy for my Kids

  "Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar,maka menulislah"  (Imam Al Ghazali) Quote di atas merupakan salah satu quote favorit yang bisa jadi booster untuk menulis.  Sejak jaman sekolah memang hobi banget yang namanya menulis di buku diary. Sekarang sudah punya dua anak juga masih hobi menulis, namun bukan lagi diary. Dulu niatnya menulis di buku diary adalah untuk menumpahkan berbagai emosi yang dialami ABG. Jadi pasti bisa ditebak gaya tulisannya seperti apa yaa. Yaaa mirip-mirip sama status alay di facebook jaman kuliah yang kalau diingatkan kembali oleh facebook pasti bakalan malu. Ha...ha...ha... Baru- baru ini semangat menulis kembali hidup. Sejak awal 2020 ketika awal-awal Corona masuk ke Indonesia, saya bersama dengan para mama yang hobi nulis lainnya. Alhamdulilah sudah beberapa kali menerbitkan buku antologi yang temanya sekitar pernikahan,  parenting atau pengembangan diri. Beberapa judul buku antologi tersebut antara lainWonderful Journey, ...